Punch card,
IBM card, atau Hollerith card adalah selembar kertas kaku yang berisi baik
perintah untuk mengendalikan mesin otomatis atau data untuk aplikasi pengolah
data. Kedua perintah data yang diwakili oleh ada atau tidak adanya lubang di
posisi yang telah ditentukan.
Sekarang
punch card sudah jarang digunakan lagi, punch card banyak digunakan sepanjang
abad ke-20 untuk mengendalikan tekstil tenun dan di akhir abad 19 dan awal abad
ke-20 untuk mengendalikan organ lapang dan instrument terkait. Punch card
banyak digunakan di abad ke-20 dalam apa yang dikenal sebagai industry pengolah
data, penggunaan catatan mesin unit, disusun dalam sistem pengolahan data,
input data, pengolaan dan penyimpanan. Computer digital awal sering dibuat
dengan menggunakan mesin keypunch, sebagai media utama untuk masukan dari kedua
program computer data.
1.
SEJARAH
PUNCH CARD
Punch
card diperkenalkan pertama kali pada tahun 1725 oleh Basile Bouchon dan
Jean-Batiste Falcon untuk digunakan pada mesin tekstil tenun di Prancis. Teknik
ini ditingkatkan oleh Joseph Marie Jacquard pada tahun 1801.
Konon Semen Korsakov adalah
orang pertama yang menggunakan punch card di dunia informatika untuk menyimpan
informasi. Korskov mengumumkan metode baru dan mesin baru pada September 1832.
Pada tahun 1896 Hollerith
mendirikan Tabulating Machine Company yang merupakan salah satu dari empat
perusahaan yang bergabung untuk membentuk Computing Tabulating Recording
Company (CTR), kemudian namanya menjadi International Business Machines
Corporation (IBM). IBM diproduksi dan dipasarkan berbagai mesin unit rekam untuk
membuat, menyortir, dan punch card, bahkan setelah ekspansi computer elektronik
di akhir 1950-an. IBM mengembangkan teknologi punch card kel alat yang ampuh
untuk bisnis pengolahan data dan menghasilkan garis luas tujuan umum mesin unit
rekam. Pada tahun 1950, IBM card dan IBM unit record Machine telah ada di dalam
industry dan Pemerintahan. Dari tahun 1900-1950, punch card adalah media utama untuk entri
data, penyimpanan data, dan pengolahan dalam komputasi ke lembagaan.
2.
FORMAT
PUNCH CARD
- · Format Hollerith’s
Format Hollerith menggunakan sistem
pengkodean ad-hoc untuk setiap aplikasi, dengan kelompok-kelompok lubang untuk
ditugaskan makna tertentu. Mesin tabulasinya memiliki 40 counter, masing-masing
dengan dial dibagi menjadi 100 divisi, dengan dua tangan indicator, salah satu
yang melangkah satu unit dengan masing-masing pulsa menghitung, yang lain maju
satu unit setiap kali dial lainnya membuat revolusi lengkap. Pengaturan ini
memungkinkan jumlah hingga 10.000. Selama
tabulasi run diberikan, masing-masing counter biasanya diberi lubang tertentu. Hollerith
juga digunakan logika relay untuk memungkinkan jumlah kombinasi lubang,
misalnya untuk
menghitung perempuan menikah. Dibawah ini adalah gambarnya:
- · Format IBM
IBM merancang punch card pada tahun
1928, memiliki lubang persegi panjang, 80 kolom dengan 12 lokasi pukulan
masing-masing, satu karakter ke setiap kolom. Ukuran punch card IBM adalah
187,325 mm x 82,55mm dengan ketebalan 0,007 inci. Pada tahun 1964, IBM berubah
dari kotak ke sudut bulat. Dibawah ini adalah gambarnya:
3.
PENGGUNAAN
PUNCH CARD
Pada
computer generasi pertama dan kedua masih digunakan punched card untuk memasukkan data kedalam CPU. Terdapat
dua jenis kartu, yaitu jenis 80 kolom dan 96 kolom. Pada kartu 80 kolom, setiap kolom yang ada diberi nomor
dari 1 hingga 80, disamping itu juga terdapat baris yang jumlahnya mencapai 12
buah. Setiap charcater yang ada akan diartikan dengan suatu lubang yang
diletakkan pada perpotongan antara baris dan kolom. Dengan demikian, posisi
lubang untuk setiap character tidaklah sama. Data-data yang akan dimasukkan
kedalam komputer, akan diterima oleh sebuah mesin khusus yang berfungsi untuk
melubangi kartu. Dikarenakan biaya operasi dari Main-frame komputer sangatlah
tinggi, maka hasil kerja dari operator pelubang kartu perlu diperiksa terlebih
dahulu, apakah ada kesalahan prosedur ataupun penulisan. Jika diketemukan,
kartu yang ada akan ditolak. Dari mesin pemeriksa, kartu kemudian dialihkan
kemesin pen-sortir kartu. Mesin secara otomatis akan mengurutkan kartu yang ada
berdasar urutan alfabetis yang terdapat dalam kolom demi kolom. Kartu-kartu
yang sudah berlubang dan tersortir ini, kemudian masih harus dipindah kemesin
pembaca kartu. Berdasar lubang-lubang yang ada, maka digit demi digit setiap
karakter data akan diterima oleh CPU guna keperluan proses. Apabila pada kartu
berlubang kemudian diberi sinar, maka sinar akan menembus lubang-lubang
tersebut dengan menunjukkan posisinya masing-masing. Sinar yang menembus ini
akan membentuk suatu pola ber-listrik yang pada akhirnya dapat dibaca oleh CPU.
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Punched_card
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb3-1.html
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Punched_card
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb3-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar