Senin, 23 Maret 2015

PUNCH CARD



                Punch card, IBM card, atau Hollerith card adalah selembar kertas kaku yang berisi baik perintah untuk mengendalikan mesin otomatis atau data untuk aplikasi pengolah data. Kedua perintah data yang diwakili oleh ada atau tidak adanya lubang di posisi yang telah ditentukan.

                Sekarang punch card sudah jarang digunakan lagi, punch card banyak digunakan sepanjang abad ke-20 untuk mengendalikan tekstil tenun dan di akhir abad 19 dan awal abad ke-20 untuk mengendalikan organ lapang dan instrument terkait. Punch card banyak digunakan di abad ke-20 dalam apa yang dikenal sebagai industry pengolah data, penggunaan catatan mesin unit, disusun dalam sistem pengolahan data, input data, pengolaan dan penyimpanan. Computer digital awal sering dibuat dengan menggunakan mesin keypunch, sebagai media utama untuk masukan dari kedua program computer data.
    1.       SEJARAH PUNCH CARD
Punch card diperkenalkan pertama kali pada tahun 1725 oleh Basile Bouchon dan Jean-Batiste Falcon untuk digunakan pada mesin tekstil tenun di Prancis. Teknik ini ditingkatkan oleh Joseph Marie Jacquard pada tahun 1801.
                Konon Semen Korsakov adalah orang pertama yang menggunakan punch card di dunia informatika untuk menyimpan informasi. Korskov mengumumkan metode baru dan mesin baru pada September 1832.
                Pada tahun 1896 Hollerith mendirikan Tabulating Machine Company yang merupakan salah satu dari empat perusahaan yang bergabung untuk membentuk Computing Tabulating Recording Company (CTR), kemudian namanya menjadi International Business Machines Corporation (IBM). IBM diproduksi dan dipasarkan berbagai mesin unit rekam untuk membuat, menyortir, dan punch card, bahkan setelah ekspansi computer elektronik di akhir 1950-an. IBM mengembangkan teknologi punch card kel alat yang ampuh untuk bisnis pengolahan data dan menghasilkan garis luas tujuan umum mesin unit rekam. Pada tahun 1950, IBM card dan IBM unit record Machine telah ada di dalam industry dan Pemerintahan. Dari tahun 1900-1950,  punch card adalah media utama untuk entri data, penyimpanan data, dan pengolahan dalam komputasi ke lembagaan.


     2.       FORMAT PUNCH CARD

  • ·         Format Hollerith’s

Format Hollerith menggunakan sistem pengkodean ad-hoc untuk setiap aplikasi, dengan kelompok-kelompok lubang untuk ditugaskan makna tertentu. Mesin tabulasinya memiliki 40 counter, masing-masing dengan dial dibagi menjadi 100 divisi, dengan dua tangan indicator, salah satu yang melangkah satu unit dengan masing-masing pulsa menghitung, yang lain maju satu unit setiap kali dial lainnya membuat revolusi lengkap. Pengaturan ini memungkinkan jumlah hingga 10.000. Selama tabulasi run diberikan, masing-masing counter biasanya diberi lubang tertentu. Hollerith juga digunakan logika relay untuk memungkinkan jumlah kombinasi lubang, misalnya untuk menghitung perempuan menikah. Dibawah ini adalah gambarnya:



  • ·         Format IBM

IBM merancang punch card pada tahun 1928, memiliki lubang persegi panjang, 80 kolom dengan 12 lokasi pukulan masing-masing, satu karakter ke setiap kolom. Ukuran punch card IBM adalah 187,325 mm x 82,55mm dengan ketebalan 0,007 inci. Pada tahun 1964, IBM berubah dari kotak ke sudut bulat. Dibawah ini adalah gambarnya:


    3.       PENGGUNAAN PUNCH CARD
Pada computer generasi pertama dan kedua masih digunakan punched card untuk memasukkan data kedalam CPU. Terdapat dua jenis kartu, yaitu jenis 80 kolom dan 96 kolom. Pada kartu 80 kolom, setiap kolom yang ada diberi nomor dari 1 hingga 80, disamping itu juga terdapat baris yang jumlahnya mencapai 12 buah. Setiap charcater yang ada akan diartikan dengan suatu lubang yang diletakkan pada perpotongan antara baris dan kolom. Dengan demikian, posisi lubang untuk setiap character tidaklah sama. Data-data yang akan dimasukkan kedalam komputer, akan diterima oleh sebuah mesin khusus yang berfungsi untuk melubangi kartu. Dikarenakan biaya operasi dari Main-frame komputer sangatlah tinggi, maka hasil kerja dari operator pelubang kartu perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah ada kesalahan prosedur ataupun penulisan. Jika diketemukan, kartu yang ada akan ditolak. Dari mesin pemeriksa, kartu kemudian dialihkan kemesin pen-sortir kartu. Mesin secara otomatis akan mengurutkan kartu yang ada berdasar urutan alfabetis yang terdapat dalam kolom demi kolom. Kartu-kartu yang sudah berlubang dan tersortir ini, kemudian masih harus dipindah kemesin pembaca kartu. Berdasar lubang-lubang yang ada, maka digit demi digit setiap karakter data akan diterima oleh CPU guna keperluan proses. Apabila pada kartu berlubang kemudian diberi sinar, maka sinar akan menembus lubang-lubang tersebut dengan menunjukkan posisinya masing-masing. Sinar yang menembus ini akan membentuk suatu pola ber-listrik yang pada akhirnya dapat dibaca oleh CPU.



sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Punched_card
               http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb3-1.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar